DUKTULOGRAFI
1. Pengertian Duktulografi
Modalitas pencitraan sinar-x untuk mengevaluasi lumen duktus laktiferus dengan cara memasukan bahan kontras secara retrograde melalui kanula yang dipasang di papila mamae.
2. Anatomi
- 15 - 20 lobus tersusun radial mengelilingi papila mamae
- tiap lobus bermuara ke duktus laktiferus utama
TDLU (Terminal Duktal-Lobular Unit)
Acinus
Ductule
Intralobular terminal ducts
Ekstralobular terminal ducts
Multipel TDLU ---> Lobus
Nipple Discharge
- Nipple discharge merupakan masalah penting bagi para wanita
- Paling sering ec. benign intraductal papilloma
- Carcinoma --> 10 - 15 %
Nipple Discharge fisiologis
- Neonatal period
- Laktasi
- Kehamilan
- Post Laktasi
- Post stimulasi mekanis
- Hyperprolactinaemia
3. Indikasi
- Evaluasi pada wanita yang mengalami nipple discharge spontan cairan dari papila mamae baik bloody maupun serous discharge terutama bila unilateral dan berasal dari 1 orificium
- Mappung untuk dokter bedah tumor dalam melakukan tindakan selanjutnya
- Menemukan lesi yang tidak terlihat pada pemeriksaan Mammografi, USG dan MRI
4. Kontraindikasi
- Bilateral
- Multipel ducts
- Warna menyerupai darah
5. Keterbatasan
duktulografi tidak dapat dilakukan apabila tidak ada discharge pada saat pemeriksaan akan dikerjakan
6. Teknik Pemeriksaan
- Amati lokasi orificium dimana nipple discharge berasal
- Nipple areolar complex dibersihkan dengan larutan antiseptik
- Mamae di beri duk steril
- Sedikit discharge dikeluarkan sampai orificium duktus terlihat
- Cannula diisi water-soluble radiographic contrast
- Usahakan mengeluarkan udara dari kateter
- Canula dipasang dengan hati-hati supaya tidak masuk ke dinding duktus laktiferus dan menimbulkan ekstravasasi
- Kontras sebanyak 0.1 - 3 cc di injeksikan, tergantung pada jumlah secondary ducts yang mengalir ke duktus laktiferus utama dan lebarnya dilatasi
7. Gambaran Radiologi
A. gambaran normal
a. Dikotomi lumen duktus laktiferus yang terisi kontras terlihat baik
b. Tidak tampak filling defect
c. Dinding lumen reguler
d. Tidak terlihat beading appearance, angulasi, atau pengecilan kaliber lumen dengan tiba- tiba
B. gambaran kesalahan teknik
A |
(b) (c)
Keterangan :
a : Refluks
b : Ekstravasasi
c : Air bubble
8. Patologis
Sebagian besar kelainan intraduktal dengan nipple discharge ditemukan 1 - 4 cm dari papilla mamae, meliputi :
- Duct ectasia
b. Dapat terlihat filling defect akibat sekret
c. Dilatasi berbentuk kistik terutama di area subareolar yang membentuk contrast fluid level
d. Kaliber dapat melebar sampai 8 mm di sertai dengan ebading appearance
DUCT ECTASIA
* Wanita 40 tahun dengan serous right nipple discharge
* Pelebaran subareolar collecting ducts dan segmental ducts
* Dilatasi berbentuk kistik (panah)
* Di posterior regio subareolar terlihat cabang-cabang kecil duktus
* Tidak terlihat filling defect intralumen
Cystic Duct Ectasia
* Spontaneous serous left nipple discharge
* Pelebaran collecting duct dan segmental ducts di area subareolar
* Pengisian kista-kista kecil oleh kontras membentuk fluid level
* Tidak terlihat filling defect intralumen
- Duct papilloma
Filling defect berlobulasi didalam duktus
(kiri) Galactography
(kanan) USG
a. Defect soliter biasanya disebabkan papilloma intraductal
b. Paling sering di jumpai di dekat nipple -areolar complex
c. Hou et al. menemukan 88 dari 113 (77.9%) lesi intraductal jinak terletak di duktus laktiferus utama
d. Tepi papilloma biasanya bulat atau berlobulasi
e. Bila ukurannya besar dapat mengobstruksi duktus laktiferus
f. Papillomatosis ---> filling defect kecil multipel membentuk gambaran iregularitas dinding lumen duktus
- Breast Cancer
* Terlihat pelebaran duktus di area subareolar* Multipel area dengan penyempitan kaliber (A) serta filling defect ireguler (panah B)* Terhentinya kontras tiba-tiba mengisi lumen duktus
0 Response to "Teknik Radiografi Duktulografi"
Posting Komentar