Teknik Radiografi HSG (Histerosalpingografi)


Pengertian Pemeriksaan HSG
Histerosalpingografi (HSG) merupakan suatu untuk pemeriksaan dasar untuk mengetahui anatomi dan fisiologi alat genital wanita, melihat bayangan rongga rahim dan bentuk tuba fallopi. Biasanya dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya infertilitas .

Anatomi dan Fisiologi

Uterus :

Terdapat dalam rongga panggul, bentuknya seperti buah peer, panjang 6,5 cm – 6 cm dan tebal 2,5 cm – 4 cm. Uterus terletak di belakang kandung kencing dan di depan rectum. Uterus terdiri dari fundus uteri yang merupakan bagian terbesar, dan ismus uteri yang menghubungkan korpus dan serviks. Kanalis servikalis berbentuk spindle, panjangnya 2 cm – 3 cm. Biasanya pada nullipara ostium uteri eksterna terbuka hanya 0,5 cm. Beberapa posisi uterus ,antara lain: Antefleksi, rofleksi, teversi, dan retroversi .
Rahim retrofleksi merupakan salah satu bentuk anatomi yang normal, dimana rahim melengkung ke belakang ke arah punggung, sementara rahim biasanya (antefleksi) tegak ke atas atau melengkung ke depan. Kondisi ini terdapat pada 20% wanita.



Saluran telur (tuba uterina):

Merupakan saluran membranosa yang mempunyai panjang kira-kira 10 – 12 cm. Terdiri dari 4 bagian yaitu:
a.       Pars interstisialis, yaitu bagian yang menempel pada dinding uterus .
b.      Pars ismika, merupakan bagian medial yang menyempit seluruhnya .
c.       Pars ampularis, bagian yang berbentuk saluran agak lebar .
d.      Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan mempunyai fimbria.

Ovarium:

Terletak dalam fosa ovarika, terdapat dua buah di kanan dan kiri dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum. Ukuran normal ovarium, panjang 2,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 3 cm dan tebal 0,6 – 1,5 cm.

           Baca Selengkapnya ( Klik READ MORE )
Patologi

  1. Infertilitas  : Gambaran tuba fallopi dan salurannya sampai ke cavum peritoneum.
  2. Abortus berulang Gambaran mengenai kelainan bawaan pada kavum uteri.
  3. Hydrosalphinx Tuba yang melebar, berisi cairan dan non paten
  4. Neoplasma  Terdapat tumor dan metastase pada dinding uterus
  5. Salfingitis  :  Peradangan pada daerah mulut rahim

Teknik Pemeriksaan HSG

Waktu Pemeriksaan :

Waktu yang optimum untuk melakukan HSG ialah pada hari ke 9 -10 sesudah haid muIai. Pada saat itu biasanya haid sudah berhenti dan selaput lendir uterus sifatnya tenang. Bilamana masih ada pendarahan, dengan sendirinya HSG tak boleh dilakukan karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam pembuluh darah balik.

TEKNIK PEMASUKAN BAHAN KONTRAS MEDIA :

1.      Membuat foto pendahuluan atau foto polos dari pelvis dan instruksikan pasien untuk mixie .
2.      Pasien tiduran dengan posisi kaki mengangkang atau litotomi (ginekologi).
3.   Bagian eksterna / vaginanya dibersihkan dengan betadine lalu di pasangkan speculum yaitu alat untuk melebarkan vagina, yang bentuknya seperti cocor bebek .
4.    Setelah dipasang speculum, lanjutkan untuk mencari lubang dari uterus yang disebut ostium cervical externum / portio .
5.      Kemudian masukkan sonde untuk mengukur seberapa besar ruangan uteri .
6.      Masukkan alat “Salphinogram” yang dihubungkan dengan spuit berisi bahan kontras .
7.      Kemudian masukkan bahan kontras dan akan mengisi cavum uteri dan tuba uterina .



PROYEKSI PEMERIKSAAN HSG SET

1.                  AP Plain (Uterine cavity)

Posisi Pasien    : Supine
Posisi Objek    :
·   MSP pada pertengahan kaset
·   Tangan berada di samping tubuh
·   Tidak ada rotasi pada pelvis
Central Ray     : Vertikal/tegak lurus terhadapa kaset
Central Point   : 5 cm proximal simpisis pubis
FFD                 : 100 cm
Eksposi            : Pada saat pasien tahan nafas 



2.                  AP Post Kontras : 5 cc



3.                  AP Oblique (RPO dan LPO) Post Kontras : 3-5 cc
            RPO

           LPO



4.                  AP Post Miksi/Post Void

            PV (Post Void)



Struktur gambaran yang tampak :
  • Daerah 5 cm di atas simphisis pubis harus berada pada pertengahan kaset
  • Semua media kontras harus termasuk juga beberapa daerah “spill”
  • Gambar radiograf harus menunjukkan sedikit skala kontras

KRITERIA RADIOGRAFI PEMERIKSAAN HSG SET :

  1. Bentuk dari uterus yang normal berbentuk segitiga, bagian dasarnya pada fundus dan apex pada sisi inferior, berhubungan dengan canalis cervikalis.
  2. Tidak ada gambaran kelainan seperti tumor, polip, atau bentuk abnormal dari uterus.
  3. Tuba fallopi terletak di kanan kiri uterus. Terbagi atas empat daerah yaitu: interstitial, isthmus, ampulla dan infundibulum. Daerah yang terlihat jelas dengan kontras adalah isthmus yang panjang dan lurus serta ampulla yang seperti huruf “s” dan tampak melebar. Tuba fallopi tidak tersumbat, sehingga media kontras dapat mengisi tuba hingga tumpah ke rongga peritoneal (tampak spil) . 
  4. Terdapat gambaran spekulum maupun partubator di rongga uterus pada metode pemasukan media kontras dengan metal canula .

0 Response to "Teknik Radiografi HSG (Histerosalpingografi)"

Posting Komentar

back to top