MENYUSUN VISI DAN MISI PROGRAM PENJAMINAN MUTU RADIOLOGI

Visi memberi kerangka kerja yang menuntun suatu nilai dan kepercayaan organisasi. Pernyataan visi dan misi dari suatu organisasi memainkan peranan penting dalam strategi pengembangan kualitas. Visi dan Misi memberikan identitas organisasi dan pemahaman terhadap arah yang ingin dicapai.

a. Visi
Visi merupakan gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa yang akan datang dan tidak sama dengan perkiraan. Suatu pernyataan visi merupakan pernyataan yang mendefinisikan apa yang diinginkan organisasi di masa yang akan datang. Suatu pernyataan visi yang didefinisikan secara baik dan didokumentasikan akan memberikan pemahaman yang stabil tentang arah petunjuk bagi organisasi untuk berjalan dari waktu ke waktu melalui sejumlah perubahan yang dilakukan agar membuat visi organisasi itu menjadi suatu kenyataan. Visi organisasi adalah suatu keadaan sempurna atau ideal yang diinginkan dimasa yang akan datang, meskipun tidak akan pernah tercapai, tetapi orang-orang dalam organisasi tersebut tidak akan pernah berhenti untuk mencapainya.

Berdasarkan uraian diatas, perenyataan visi organisasi harus memperhatikan hal-hal berikut :
 Singkat, sederhana dan jelas
 Menarik, mudah diingat
 Sesuai dengan nilai-nilai organisasi
 Terkait dengan kebutuhan pelanggan
 Bersifat mendorong (melibatkan ) orang-orang untuk melaksanakannya
 Inspirasional dan menantang
 Memberikan arah dimasa yang akan datang
 Tidak memiliki batas waktu

Contoh pernyataan visi organisasi yang secara eksplisit memfokuskan pada kualitas produk : Ray Kroc, pendidri Mc Donald, yaitu : ” Kualitas, Pelayanan, Bersih , Nilai ” , contoh lain : ” Pelayanan prima denganbiaya terjangkau”.

Perumusan visi kualitas dalam pelayanan radiologi sebaiknya selalui mencakup aspek 3 D sebagaimana telah diuraikan diatas.

b. Misi
Misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan (Kotler et al., 1987).

Dari pengertian tersebut terdapat lima unsur penting yang harus diingat dalam merumuskan misi, yaitu :
 Produk apa atau pelayanan apa yang akan ditawarkan, misalnya pelayanan radiologi
 Apakah produk atau pelayanan yang ditawarkan mampu memenuhi kebutuhan atau bahkan dicari karena selama ini belum tersedia, misalnya pelayanan CT Scan Multi Slice, dan sebagainya
 Harus secara tegas menyatakan kelompok masyarakat tertentu. Misalnya : melayani pemeriksaan Angiocardiografi dan Kateterisasi jantung masyarakat Semarang, dan sebagainya.
 Bagaimana kualitas barang atau pelayanan yang hendak ditawarkan. Misalnya Pelayanan pemeriksaan CT Scan dengan peralatan generasi mutakhir.
 Aspirasi apa yang diinginkan di masa yang akan datang. Keuntungan apa yang dapat diperoleh masyarakat dengan produk atau pelayanan itu, akan lebih sehat, lebih berbobot dan sebagainya.

Perumusan Visi dan Misi merupakan pekerjaan yang tidak ringan. Visi dan Misi hendaknya dirumuskan oleh satu kelompok dan bukan satu orang. Pertanyaan-pertanyan disiapkan dalam satu formulir untuk dijawab, misalnya : Siapakah kita ? Kebutuhan-kebutuhan pemerksaan radiologi bagi masyarakat? Apa yang dapat kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut? Apakah falsafah dan nilai-nilai hakiki kita ? Apa yang membuat kita khas dan unik? dan sebagainya.

MENYUSUN VISI DAN MISI PROGRAM PENJAMINAN MUTU RADIOLOGI

Visi memberi kerangka kerja yang menuntun suatu nilai dan kepercayaan organisasi. Pernyataan visi dan misi dari suatu organisasi memainkan peranan penting dalam strategi pengembangan kualitas. Visi dan Misi memberikan identitas organisasi dan pemahaman terhadap arah yang ingin dicapai.

a. Visi
Visi merupakan gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa yang akan datang dan tidak sama dengan perkiraan. Suatu pernyataan visi merupakan pernyataan yang mendefinisikan apa yang diinginkan organisasi di masa yang akan datang. Suatu pernyataan visi yang didefinisikan secara baik dan didokumentasikan akan memberikan pemahaman yang stabil tentang arah petunjuk bagi organisasi untuk berjalan dari waktu ke waktu melalui sejumlah perubahan yang dilakukan agar membuat visi organisasi itu menjadi suatu kenyataan. Visi organisasi adalah suatu keadaan sempurna atau ideal yang diinginkan dimasa yang akan datang, meskipun tidak akan pernah tercapai, tetapi orang-orang dalam organisasi tersebut tidak akan pernah berhenti untuk mencapainya.

Berdasarkan uraian diatas, perenyataan visi organisasi harus memperhatikan hal-hal berikut :
 Singkat, sederhana dan jelas
 Menarik, mudah diingat
 Sesuai dengan nilai-nilai organisasi
 Terkait dengan kebutuhan pelanggan
 Bersifat mendorong (melibatkan ) orang-orang untuk melaksanakannya
 Inspirasional dan menantang
 Memberikan arah dimasa yang akan datang
 Tidak memiliki batas waktu

Contoh pernyataan visi organisasi yang secara eksplisit memfokuskan pada kualitas produk : Ray Kroc, pendidri Mc Donald, yaitu : ” Kualitas, Pelayanan, Bersih , Nilai ” , contoh lain : ” Pelayanan prima denganbiaya terjangkau”.

Perumusan visi kualitas dalam pelayanan radiologi sebaiknya selalui mencakup aspek 3 D sebagaimana telah diuraikan diatas.

b. Misi
Misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan (Kotler et al., 1987).

Dari pengertian tersebut terdapat lima unsur penting yang harus diingat dalam merumuskan misi, yaitu :
 Produk apa atau pelayanan apa yang akan ditawarkan, misalnya pelayanan radiologi
 Apakah produk atau pelayanan yang ditawarkan mampu memenuhi kebutuhan atau bahkan dicari karena selama ini belum tersedia, misalnya pelayanan CT Scan Multi Slice, dan sebagainya
 Harus secara tegas menyatakan kelompok masyarakat tertentu. Misalnya : melayani pemeriksaan Angiocardiografi dan Kateterisasi jantung masyarakat Semarang, dan sebagainya.
 Bagaimana kualitas barang atau pelayanan yang hendak ditawarkan. Misalnya Pelayanan pemeriksaan CT Scan dengan peralatan generasi mutakhir.
 Aspirasi apa yang diinginkan di masa yang akan datang. Keuntungan apa yang dapat diperoleh masyarakat dengan produk atau pelayanan itu, akan lebih sehat, lebih berbobot dan sebagainya.

Perumusan Visi dan Misi merupakan pekerjaan yang tidak ringan. Visi dan Misi hendaknya dirumuskan oleh satu kelompok dan bukan satu orang. Pertanyaan-pertanyan disiapkan dalam satu formulir untuk dijawab, misalnya : Siapakah kita ? Kebutuhan-kebutuhan pemerksaan radiologi bagi masyarakat? Apa yang dapat kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut? Apakah falsafah dan nilai-nilai hakiki kita ? Apa yang membuat kita khas dan unik? dan sebagainya.

Anatomi dari gambaran CT Scan Abdomen



Wahh.. kali ini cafe radiologi juga akan menyajikan anatomi dari gambaran CT Scan Abdomen loh..

ayoo kita simak gambar anatomi dari gambaran CT Scan Abdomen..

selamat menyimak, menyikapi, dan mencermati


Axial Abdomen 


Anatomi dari gambaran CT Scan Abdomen



Wahh.. kali ini cafe radiologi juga akan menyajikan anatomi dari gambaran CT Scan Abdomen loh..

ayoo kita simak gambar anatomi dari gambaran CT Scan Abdomen..

selamat menyimak, menyikapi, dan mencermati


Axial Abdomen 


Anatomi dari gambaran CT Scan Thorax


Kali ini Cafe - Radiologi akan menyajikan beberapa anatomi dari gambaran CT Scan Thorax.

untuk lebih lengkap nya silahkan lihat beberapa gambar yang ada di bawah ini

yuu langsung aja di tinjau, di cermati, dan dipelajari

1. Axial Chest ( Potongan Axial dari Thorax )

















2. Coronal Chest ( Potongan Coronal dari Thorax )














3. Sagital Chest ( Potongan Sagital dari Thorax )






Anatomi dari gambaran CT Scan Thorax


Kali ini Cafe - Radiologi akan menyajikan beberapa anatomi dari gambaran CT Scan Thorax.

untuk lebih lengkap nya silahkan lihat beberapa gambar yang ada di bawah ini

yuu langsung aja di tinjau, di cermati, dan dipelajari

1. Axial Chest ( Potongan Axial dari Thorax )
















2. Coronal Chest ( Potongan Coronal dari Thorax )














3. Sagital Chest ( Potongan Sagital dari Thorax )




"MengenaL Radiasi"


Apa itu radiasi?
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Salah satu contoh sumber radiasi yang sudah kita kenal adalah matahari. Matahari yang kita kenal memberikan cahaya dan panas. Tanpa sinar matahari tidak akan ada kehidupan di bumi ini, akan tetapi harus diakui terlalu banyak sinar matahari yang mengenai tubuh bisa jadi sangat berbahaya. Karena itu jumlah paparan sinar matahari harus kita batasi. Efek dari panas matahari biasanya dicegah dengan menggunakan kacamata hitam, topi, pakaian dan pemakaian tabir surya.

Jenis radiasi
Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis dari radiasi tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing
1)         Ditinjau dari massanya radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.
Radiasi partikel adalah radiasi yang memiliki massa terukur, misalnya partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta dengan simbol -1β0menunjukkan bahwa jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya adalah 1 negatif. Partikel alfa dengan simbol 2α4 menunjukkan bahwa partikel ini memiliki massa sebesar 4 satuan massa atom (sma) dengan jumlah muatan sebesar positif 2. Sedangkan partikel neutron dengan simbol 0n1 menunjukkan jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0.

2)         Ditinjau dari muatan listriknya, radiasi terbagi menjadi radiasi non pengion dan pengion. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak suatu materi, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion-ion hasil ionisasi ini dapat menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan/materi, termasuk benda hidup, yang berinteraksi oleh radiasi. Radiasi pengion terkadang disebut juga sebagai radiasi atom atau radiasi nuklir. Yang termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Sedangkan sinar-x, sinar gamma dan sinar kosmik, meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, juga termasuk golongan radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.

 
Macam-macam radiasi pengion :
Sinar-x dan sinar gamma, seperti halnya cahaya menghantarkan energi dalam bentuk gelombang tanpa medium perantara, seperti panas dan cahaya dari api maupun matahari yang merambat dalam ruang. Sinar-x dan sinar gamma hampir identik, kecuali bahwa sinar-x umumnya dihasilkan secara artifisial (buatan) dan bukan berasal dari inti atom,  yaitu ketika sebuah elektron berenergi tinggi menumbuk suatu logam target. Tidak seperti cahaya, sinar-x dan sinar gamma memiliki daya tembus yang besar dan dapat dengan mudah menembus tubuh manusia. Penghalang tipis berupa beton, timbal atau air biasanya digunakan sebagai alat pelindung atau proteksi dari radiasi ini.

Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan 2 neutron dalam bentuk inti atom (alfa merupakan inti atom helium). Partikel ini memiliki muatan positif dan dipancarkan oleh unsur berat yang ada dialam, seperti uranium dan radium, serta dari beberapa unsur buatan manusia. Alfa berukuran relatif besar, sehingga mudah menumbuk materi dan dengan cepat kehilangan energinya. Karenanya partikel ini memiliki daya penetrasi yang rendah dan dapat segera dihentikan oleh lapisan terluar kulit dan selembar kertas. Akan tetapi, apabila sumber alfa masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan maupun saluran pencernaan, partikel alfa dapat mempengaruhi sel-sel tubuh. Didalam tubuh, partikel alfa melepaskan energi pada jarak yang relatif pendek dan menyebabkan kerusakan biologis yang lebih parah dibandingkan radiasi jenis lain.
Partikel beta merupakan elektron cepat yang terlempar keluar dari inti atom. Partikel ini lebih kecil dari partikel alfa dan dapat menembus air maupun daging manusia hingga 1-2 cm. Partikel beta dipancarkan oleh banyak unsur radioaktif. Partikel ini dapat dihentikan dengan selembar aluminium dengan ketebalan beberapa milimeter. 
Radiasi kosmik terdiri dari partikel-partikel termasuk proton yang membordir bumi dari luar angkasa. Semakin tinggi posisi suatu daerah dari permukaan laut maka akan semakin besar jumlah radiasi kosmik yang diterima, ini dikarenakan pada ketinggian permukaan laut, atmosfer bumi jauh lebih padat dan memberikan perlindungan maksimal, sehingga daerah diatas permukaan laut menerima lebih banyak radiasi kosmik
Neutron  merupakan partikel yang tidak bermuatan dan berukuran sangat kecil sehingga memiliki daya tembus yang sangat tinggi. Di bumi, partikel ini umumnya berasal dari pembelahan atau fisi atom didalam reaktor nuklir. Didalam rektor biasanya digunakan perisai radiasi berupa air dan beton untuk menahan radiasi neutron agar tidak lepas dari dalam reaktor.

Penting untuk dipahami bahwa radiasi alfa, beta, gamma dan sinar-x tidak menyebabkan tubuh menjadi radioaktif. Akan tetapi, sebagian besar bahan/materi yang ada dialam (termasuk jaringan tubuh manusia) mengandung sejumlah zat radioaktif.
Pengukuran radiasi pengion
Gray dan Sievert
Radiasi tidak dapat dilihat, didengar ataupun dicium. Indra manusia tidak dapat mendeteksi  radiasi maupun membedakan apakah suatu bahan bersifat radioaktif atau tidak. Namun, ada instrumen khusus yang dapat mendeteksi  dan mengukur radiasi secara akurat dan tepat.
Jumlah radiasi pengion atau “dosis”, yang diterima seseorang diukur berdasarkan jumlah energi yang diserap oleh jaringan tubuh, dan dinyatakan dalam satuan gray. Satu gray (Gy) dapat diartikan sebagai satu joule energi terserap per kilogram materi yang diiradiasi. Satuannya adalah J/kg.
Namun, jumlah  paparan yang sama dari  berbagai jenis radiasi berbeda yang dinyatakan dalam gray, tidak selalui menghasilkan efek biologis yang persis sama. Contohnya, satu gray radiasi alfa akan memberikan efek yang lebih besar bila dibandingkan dengan efek yang dihasilkan oleh 1 gray radiasi beta. Ketika kita berbicara mengenai efek radiasi, maka radiasi dinyatakan dalam dosis efektif (terkadang dinyatakan sebagai dosis ekuivalen), dalam satuan yang disebut sievert (Sv).
Terlepas dari jenis radiasi, satu sievert (Sv) dari radiasi akan menghasilkan efek biologis yang sama. Untuk nilai yang lebih kecil dinyatakan dalam “minisievert”, mSv,  yang sama dengan satu perseribu sievert atau “mikrosievert”, yang sama dengan satu persejuta sievert.

"MengenaL Radiasi"


Apa itu radiasi?
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Salah satu contoh sumber radiasi yang sudah kita kenal adalah matahari. Matahari yang kita kenal memberikan cahaya dan panas. Tanpa sinar matahari tidak akan ada kehidupan di bumi ini, akan tetapi harus diakui terlalu banyak sinar matahari yang mengenai tubuh bisa jadi sangat berbahaya. Karena itu jumlah paparan sinar matahari harus kita batasi. Efek dari panas matahari biasanya dicegah dengan menggunakan kacamata hitam, topi, pakaian dan pemakaian tabir surya.

Jenis radiasi
Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis dari radiasi tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing
1)         Ditinjau dari massanya radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.
Radiasi partikel adalah radiasi yang memiliki massa terukur, misalnya partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta dengan simbol -1β0menunjukkan bahwa jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya adalah 1 negatif. Partikel alfa dengan simbol 2α4 menunjukkan bahwa partikel ini memiliki massa sebesar 4 satuan massa atom (sma) dengan jumlah muatan sebesar positif 2. Sedangkan partikel neutron dengan simbol 0n1 menunjukkan jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0.

2)         Ditinjau dari muatan listriknya, radiasi terbagi menjadi radiasi non pengion dan pengion. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak suatu materi, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion-ion hasil ionisasi ini dapat menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan/materi, termasuk benda hidup, yang berinteraksi oleh radiasi. Radiasi pengion terkadang disebut juga sebagai radiasi atom atau radiasi nuklir. Yang termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Sedangkan sinar-x, sinar gamma dan sinar kosmik, meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, juga termasuk golongan radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.

Anatomi dari gambaran CT Scan Kepala



Untuk kali ini Cafe Radiologi akan menyajikan anatomi dari gambaran CT Scan kepala..

Berikut sedikit anatomi yang dapat sahabat cafe radiologi ketahui pada gambaran CT Scan kepala :

Anatomi gambaran CT Scan kepala :

1. Axial Head ( Potongan Axial dari Kepala )






















3. Sagital Head ( Potongan Sagital dari Kepala ) 


Anatomi dari gambaran CT Scan Kepala



Untuk kali ini Cafe Radiologi akan menyajikan anatomi dari gambaran CT Scan kepala..

Berikut sedikit anatomi yang dapat sahabat cafe radiologi ketahui pada gambaran CT Scan kepala :

Anatomi gambaran CT Scan kepala :

1. Axial Head ( Potongan Axial dari Kepala )






















3. Sagital Head ( Potongan Sagital dari Kepala ) 


Konsep Mutu dan penjaminan mutu dalam pelayanan radiologi



 
Menurut pandangan tradisional oleh para pembuat produk (manufacturer) konsep mutu (kualitas) difokuskan kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat ketangan pelanggan. Aktivitas inspeksi  terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian  mengerjakan ulang bagian-bagian produk  yang cacat. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas (quality improvement).
Pada masa sekarang pengertian dari konsep kualitas adalah lebih luas daripada sekedar aktivitas inspeksi. Pengertian modern dari konsep kualitas adalah membangun sistem kualitas modern yang pada dasarnya dapat dicirikan oleh 5 (lima) karakteristik  berikut ini :


1.            Berorientasi kepada pelanggan
Produk (barang dan/atau jasa) didesain  sesuai keinginan pelanggan melalalui riset pasar, kemudian dproduksi (diproses dengan cara-cara yang baik dan benar, sehingga produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi  desain (memiliki derajat konformans yang tinggi), serta pada akhirnya memberikan pelayanan purna jual kepada pelanggan , Sistem kualitas modern menganut prinsip hubungan pemasok-pelanggan. Sebagai contoh, para manajer merupakan pelanggan dari sekretaris mereka, tetapi pada saat yang sama papara manajer juga merupakan pemasok bagi skretaris mereka.


2.            Partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen puncak (top management). 
Jika tanggung jawab untuk kualitas didelegasikan kepada Bagian jaminan kualitas saja setiap orang dalam organisasi akan memiliki persepsi bahwa kualitas bukan merupakan perhatian kunci. Hal ini berdampak negatif secara psikologis, dimana keterlibatan secara totaldan aktif orang-orang dalam organisasimenjadi kurang.


3.            Pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk kualitas.  

Meskipun kualitas mestinya merupakan tanggung jawab setiap orang, namun patut diketahui pula diketahui bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi tergantung posisi dimana yang bersangkutan berada . Manajemen puncak harus menunjukkan komitmenn bahwa kualitas adalah teramat penting untuk memperhatikan kelangsungan hidup organisasi.





4.            Berorientasi kepada tindakan pencegahan kerusakan.
Hal ini bahwa aktivitas kualitas tidak hanya berfokus untuk mendeteksi kerusakan saja. Kalau hal ini terjadi maka akan berarti terlalu mahal. Meskipun tetap menjadi persyaratan untuk melalkukan beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi upaya aktivitas kualitas seharusnya lebih difokuskan pada tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan dengan jalan melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertama kali mulai melaksanakan sesuatu aktivitas.



5.            Filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan ”jalan hidup” (way of life).  
Isu-isu tentang kualitas selalu didiskusikan dalam pertemuan manajemen. Semua karyawan diberikan pelatihan  tentang konsep-konsep kualitas beserta metodanya. Setiap orang dalam organisasi secara sularela berpartisipasi dalam usaha-usaha peningkatan kualitas.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas secara terpadu memerlukan beberapa hal yang berkaitan dengan pengoperasian struktur kerja, pendokumentasian yang efektif, prosedur teknik dan manajerial yang terintegrasi, dimana semuanya akan dijadikan sebagai petunjuk dalam melaksanakan koordinasi terhadap tenaga kerja, alat-alat, informasi dan lainnya untuk memenuhi kepuasan pelanggan serta mampu menekan ongkos produksi sampai pada tingkat minimum.
Dalam tatanan organisasi pelayanan radiologi penjaminan mutu diterapkan melalui program  yang diorganisasikan untuk meningkatkan pelayanan pasien melalui penilaian obyektif pelayanan pasien dan koreksi terhadap masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Hal tersebut merupakan sistem menyeluruh yang memantau permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter pengirim, pengelolaan terhadap permintaan pemeriksaan dan hasil akhir interpretasi radiologik dari pemeriksaan.
Terdapat dua aspek dalam sistem kualitas dalam pelayanan radiologi yaitu : pengendalian kualitas ( quality control) dan penjaminan kualitas (quality assurance).Pengendalian kualitas menyangkut pengujian dan  pengukuran yang memantau parameter-parameter teknis dari pelayanan radiologi, sementara penjaminan kualitas adalah usaha-usaha terkoordinasi menggunakan data untuk memberikan gambaran kualitas pelayanan di bagian radiologi.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) memberikan batasan penjaminan kulaitas dalam bidang radiologi diagnostik sebagai berikut :
”Usaha terorganisasi yang dilakukan oleh staf yang mengoperasikan untuk menjamin bahwa gambar diagnostik yang dihasilkan oleh fasilitas tersebut memiliki kualitas cukup tinggi sehingga dapat memberikan informasi diagnostik secara konsisten dengan biaya yang minimum dan dengan paparan radiasi sekecil mungkin yang diterima pasien”  

Jadi esensinya, sasaran program penjaminan mutu dalam pelayanan radiologi diagnostik adalah memantau performa dari seluruh komponen atau faktor yang dapat mempengaruhi kualitas gambar dan usha memperkecil adanya pemborosan film dalam bagian radiologi. Justifikasi riil dari upaya penjaminan kualitas dan pengendalian kualitas  adalah tertuju pada hasil yang diharapkan dapat dicapat yaitu yang dalam ungkapan internasional dikenal dengan 3 D ( Dose, Diagnosis, Dollars), yang maknanya dapat diuraikan sebagai berikut :
·              Dose (dosis), meminimalkan dosis radiasi terhadap pasien sehingga manfaat pemeriksaan dapat melebihi resiko. Sementara mengurangi dosis pasien berarti juga mengurangi dosis terhadap personel
·              Diagnosis, mengurangi dosis radiasi sembari menjaga dan meningkatkan kualitas gambar atau informasi diagnostik berarti telah mengoptimasi diagnosis atau dengan kata lain diagnosis dapat ditegakkan.
·              Dollars, dengan mengurangi jumlah pengulangan dalam pemotretan, utilisasi dari sumber daya dapat ditingkatkan dan pengurangan jumlah film dan bahan lainnya pada akhirnya mengurangi biaya pemeriksaan dan penghematan biaya.

Konsep Mutu dan penjaminan mutu dalam pelayanan radiologi



 
Menurut pandangan tradisional oleh para pembuat produk (manufacturer) konsep mutu (kualitas) difokuskan kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat ketangan pelanggan. Aktivitas inspeksi  terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian  mengerjakan ulang bagian-bagian produk  yang cacat. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas (quality improvement).
Pada masa sekarang pengertian dari konsep kualitas adalah lebih luas daripada sekedar aktivitas inspeksi. Pengertian modern dari konsep kualitas adalah membangun sistem kualitas modern yang pada dasarnya dapat dicirikan oleh 5 (lima) karakteristik  berikut ini :


1.            Berorientasi kepada pelanggan
Produk (barang dan/atau jasa) didesain  sesuai keinginan pelanggan melalalui riset pasar, kemudian dproduksi (diproses dengan cara-cara yang baik dan benar, sehingga produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi  desain (memiliki derajat konformans yang tinggi), serta pada akhirnya memberikan pelayanan purna jual kepada pelanggan , Sistem kualitas modern menganut prinsip hubungan pemasok-pelanggan. Sebagai contoh, para manajer merupakan pelanggan dari sekretaris mereka, tetapi pada saat yang sama papara manajer juga merupakan pemasok bagi skretaris mereka.


2.            Partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen puncak (top management). 
Jika tanggung jawab untuk kualitas didelegasikan kepada Bagian jaminan kualitas saja setiap orang dalam organisasi akan memiliki persepsi bahwa kualitas bukan merupakan perhatian kunci. Hal ini berdampak negatif secara psikologis, dimana keterlibatan secara totaldan aktif orang-orang dalam organisasimenjadi kurang.


3.            Pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk kualitas.  

Meskipun kualitas mestinya merupakan tanggung jawab setiap orang, namun patut diketahui pula diketahui bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi tergantung posisi dimana yang bersangkutan berada . Manajemen puncak harus menunjukkan komitmenn bahwa kualitas adalah teramat penting untuk memperhatikan kelangsungan hidup organisasi.


High kV Technique


1. Latar Belakang


Variasi kv pada teknik permeriksaan adalah salah satu yang biasa digunakan  untuk  proyeksi tertentu tergantung pada ukuran ketebalan badan. Dan pemberian nilai milliampere-second juga disesuaikan untuk masing-masing badan yang diperiksa.
Sistem teknik yang menggunakan variasi kilo-voltage memiliki keuntungan yang menjanjikan dalam variasi ekspose pada ketebalan badan yang berbeda-beda. Kenaikan kilovoltage yang terus meningkat dapat mengurangi kontras pada radiografi. Penurunan nilai  kontras dapat terjadi jika KiloVoltage awal terlalu rendah menyediakan penetrasi yang cukup dari organ itu. Suatu penurunan kontras diperbolehkan ketika kilovoltage terlalu tinggi dapat mengurangi kemampuan radiolog untuk melihat detil yang bagus di gambaran organ. Pemanfaatan sistem variasi kilovoltage harus mampu dalam penetrasi/daya tembus yang cukup dari bagian organ tersebut dan hasil tingkatan nilai kontras itu bisa diterima oleh radiolog.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai dari kontras. Faktor yang utama adalah untuk mengontrolan kontras yang bergantung pada kVp/mAs. Faktor yang kedua, tidak kalah penting adalah kendali dari pancaran radiasi untuk menghindari produksi radiasi dalam jumlah yang berlebihan dalam  mengaburkan gambaran. Faktor yang lain yang mempengaruhi skala dari kontras adalah penggunaan dari IS.
Sehingga pada pertemuan kali ini, kami memaparkan atau menjelaskan tentang pemanfaat penggunaan variasi kv yang berbeda.


2. Tujuan


Dilakukan nya pemeriksaan dengan beberapa faktor eksposi yang berbeda khususnya dari kV (Kilo-voltage) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pentingnya pengaruh faktor eksposi khusus nya kV terhadap gambaran radiografi

3. Pengertian High kV Technique

  1. Definisi Teknik High kV menurut Bushong (1988)
Teknik High kV merupakan teknik radiografi yang menggunakan faktor eksposi dengan kV tinggi yaitu lebih dari 100 kV, sehingga perbedaan densitas antar tulang, jaringan, dan udara menjadi relative homogen.

  1. Definisi Teknik High kV menurut Clark (1974)
Teknik High kV merupakan teknik yang sangat mengutamakan waktu eksposi yang sangat rendah. Teknik ini sangat efektif untuk mengontrol ketidaktajaman karena pergerakan dari objek yang tidak disengaja dan menyebabkan gambaran menjadi kabur. Teknik High kV dapat digunakan untuk pemeriksaan angiografi karena memerlukan waktu yang singkat, dan juga pada teknik pemeriksaan tulang.

  1. Definisi Teknik High kV menurut Van Der Plats (1972)
Teknik High kV merupakan teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. Gambaran radiografi dihasilkan oleh 2 variable yaitu kV dan mAs, kedua variable ini sangat mempengaruhi satu sama lain, jika kV naik maka mAs akan berkurang, untuk ukuran ketebalan yang sama dan begitu juga sebaliknya jika kV turun maka nilai mAs naik.


4. Tujuan penggunaan High kV Technique


Teknik High kV yang di gunakan pada bidang radiology khususnya radiodiagnostik sering banyak digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan dengan klinis tertentu contohnya organ-organ yang berupa tulang. Penggunaan teknik high kV ini bermaksud untuk mendapatkan gambaran yang homogen antara tulang, jaringan, dan udara dengan mendapatkan perbandingan densitas yang hampir sama.

 5. Hal - hal yang harus diperhatikan saat penggunaan high kv technique


Salah satu peralatan yang digunakan dalam bidang kedokteran terutama di bidang radiologi adalah pesawat sinar x. Pesawat sinar x dalam setiap pemeriksaan selain memberikan keuntungan dalam mendiagnosa suatu penyakit juga mempunyai efek yang merugikan bagi kesehatan tubuh apabila dosis radiasi yang di terima pada tubuh cukup besar. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor eksposi yang diberikan ke pasien agar aspek proteksi radiasi yang dalam pemeriksaan radiografi pasien harus menerima penyinaran serendah mungkin tanpa mengabaikan tujuan utama dari pemeriksaan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan teknik kv tinggi. Akan tetapi perlu diperhatikan, hal-hal sebagai berikut :
  1. Perlu kv tinggi atau diatas 100 kv
  2. Untuk mengurangi hamburan menggunakan grid dengan rasio tinggi 10:1 sampai dengan 12 :1
  3. Menggunakan kolimasi yang baik atau secukupnya
  4. Kapasitas pesawat sinar-x minimal 500 mA
  5. Kaset Green sensitife dengan karakteristik Low speed
  6. Film Green sensitife dengan karakteristik Low speed

Selain itu ada beberapa rumus tentang pengolahan teknik high kV, berikut rumus-rumus yang mendasari teknik high kV :
A. Van der plats
            - 15% nilai kV naik, maka mAs turun setengah
            - 15% nilai kV turun, maka mAs naik dua kali lipat
Contoh : kV dari 60 kV dengan 30 mAs jika ditambah menjadi kV = 69 kV, maka mAs menjadi 15 mAs tapi bila kita turunkan jadi 51 kV maka nilai mAs menjadi 60 mAs.

B. Rumus 10 kV Rule
            - Jika kV naik sebesar 10 kV, maka mAs akan berkurang menjadi setengahnya
            - Jika kV turun sebesar 10 kV, maka mAs akan naik menjadi setengahnya.



6. Hubungan mAs terhadap gambaran


Kenaikan mAs akan diikuti dengan banyaknya jumlah elektron yang dihasilkan dan mempengaruhi banyaknya foton sinar-x yang dihasilkan atau dengan kata lain mAs berhubungan dengan kuantitas sinar-x yang dihasilkan, kuantitas sinar-x akan mempengaruhi densitas gambaran pada film yang dihasilkan, maka semakin tinggi mAs yang digunakan akan semakin tinggi densitas yang dihasilkan.

 7. Hubungan mAs terhadap kV


Kenaikan mAs akan mengikuti kenaikan kV yang digunakan untuk menghasilkan sebuah gambaran pada film. Jika pada objek yang lebih tebal, supaya sinar-x bisa menembus objek tersebut dengan baik, maka akan digunakan kV yang lebih tinggi. Karena kV yang digunakan lebih tinggi maka untuk mengimbanginya digunakan juga mAs yang lebih tinggi (Ball and Price, 1990). Misalnya pada pemeriksaan os manus diberikan kV sebesar 44 dan mAs sebesar 4, maka jika dilakukan pemeriksaan thorax akan diberikan kV sebesar 58 dan mAs sebesar 6.
            Pada kisaran kV tertentu antara 60-80 kV terdapat kecenderungan semakin tinggi kV yang digunakan akan semakin menurun mAs nya. Hal ini didasarkan pada aturan 10 kV (10 kV’s Rule). Aturan 10 kv menyebutkan bahwa jika kV naik 10 kV, maka mAs akan turun 50% dari semula dan jika kV turun 10 kV, maka mAs akan naik 50% dari semula. Untuk penggunaan kV yang tinggi atau biasa disebut dengan teknik kV tinggi dengan kisaran kV mulai dari 100 kV ke atas, mAs cenderung menjadi sangat rendah. Hal ini didasarkan pada rumus hubungan antara kV dengan mAs di bawah ini :

(kV 1)4 x mAs 1 = (kV 2)4 x mAs 2

Keterangan :
kV 1       = kV awal sebelum diubah
mAs 1    = mAs awal sebelum diubah
kV 2     = kV sesudah diubah
mAs 2   = mAs sesudah diubah

8. Keuntungan dan kerugian penggunaan high kv technique


  1. Keuntungan penggunaan teknik High kV :
  • Batasan tegas densitas jaringan dapat tervisualisasikan di film
  • Mengurangi waktu eksposi lebih singkat dengan pemberian mAs yang kecil
  • Panas tabung sinar x berkurang dan akan membuat pesawat menjadi lebih awet
  • Lebih besar latitud eksposi
  • Dengan mA yang kecil menjadikan fokus yang baik
  • Dosis radiasi pasien berkurang di banding dengan teknik biasa bahkan berkurang hingga 80%
  • Penggunaan mAs rendah memungkinkan penggunaan fokus kecil sehingga gambaran lebih tajam ( Menurut Glenda J. Bryan )
  • Penggunaan mAs rendah memungkinkan terjadinya waktu eksposi singkat sehingga mampu menghindari movement unsharpness (Menurut Glenda J. Bryan)
  • Dengan kV tinggi densitas lebih merata (Menurut Phillip W. Ballinger)
  • Dengan mAs yang lebih kecil dari teknik kV biasanya sehingga waktu eksposi lebih rendah, kemudian movement unsharpness nya dapat teratasi lalu dengan fokus kecil maka geometri unsharpness juga dapat teratasi. (Menurut Phillip W. Balingger)

  1. Kerugian penggunaan teknik High kV :
  • Memerlukan pesawat sinar-x yang memiliki kv besar
  • Radiasi hambur meningkat sehingga memerlukan grid beratio tinggi
  • Mengurangi detail dan kontras di struktur jaringan
  • Dosis yang diterima gonad besar pada pemeriksaan thoraks
  • Penetrasi atau daya tembus beresiko besar untuk pembuluh darah kecil
  • Detail pada tulang kurang terutama pada foto-foto tulang
  • Pada tomogram memiliki kontras yang kurang baik
  • Memerlukan peralatan tambahan khusus (Menurut Glenda J. Bryan)

   9. Kesimpulan


Dengan penggunan kv tinggi, dosis radiasi yang diterima pasien berkurang dan gambaran yang dihasilkan cukup baik, sehingga umur pesawat rontgen lebih lama karena disebabkan oleh panas yang di terima tabung sinar x berkurang atau tidak terlalu panas.
Dalam pemeriksaan banyak menggunakan variasi kv untuk mendapatkan hasil dengan nilai kontras yang berbeda, sehingga dapat disimpulkan :
            Kontras Tinggi : mAs tinggi + kVp rendah
            Kontras Rendah : mAs rendah + kVp tinggi

10. Saran


        Bila ingin menghasilkan gambaran dari suatu jaringan, tulang ,udara dengan densitas yang hampir sama antara ketiganya sebaiknya menggunakan teknik kv tinggi.
        Untuk mengurangi dosis radiasi terhadap pasien, salah satu caranya adalah dengan penggunaan teknik kV tinggi.

back to top