Teknik Pemeriksaan Kontras "Colon In Loop"


A.    Pengertian
Pemeriksaan radiografi dari usus besar ( colon ) dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukkan per anal. Pemeriksaan ini termasuk barium enema.dan memerlukan persiapan pasien.

B.     Tujuan pemeriksaan
Untuk menggambarkan usus besar yang berisi kontras media,sehingga dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan yang terjadi baik pada mucosanya maupun yang terdapat pada lumen khusus.

C.      Anatomi Fisiologi
Ø  Colon merupakan bagian paling distal dari tractus digestivus.
Ø  Panjangnya kira-kira 1,5 – 2 m.
Ø  Diameter sekitar 6,5 cm pada daerah caecum.
Ø  Terbagi atas :
-          Colon Ascendens
-          Colon Transversum
-          Colon Descendens
-          Colon Sigmoid
Ø  Terdapat 3 flexura:
-          Flexura Hepatica : Di bawah hati , peralihan dari colon ascendens ke colon transversum.
-          Flexura Linealis : Di bawah pancreas , peralihan dari colon transversum ke colon descendens.
-          Flexura Sigmoidea : Peralihan dari colon descendens ke colon sigmoid.
Ø  Terdapat diverticulum pada caecum yang disebut appendiks. 




D.     Fungsi colon
Ø  Menyerap Air, Garam dan Glukosa selama proses pencernaan
Ø  Sekresi musin oleh kelenjar di dalam lapisan dalam.
Ø  Tempat dihasilkan vitamin K, dan Vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya : E.Coli.
Ø  Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh (Defekasi).


E.      Indikasi Pemeriksaan
Ø  Colitis : Peradangan / Imflamasi pada mucosa colon.
Ø  Polyp,lesi,tumor,carcinoma.
Ø  Diverticulitis.
Ø  Megacolon.
Ø  Invaginasi yaitu masuknya lumen usus bagian proximal ke dalam lumen usus bagian lebih distal yang diameternya lebih besar, pemeriksaan ini dilakukan pada pasien anak-anak, sifatnya sebagai tindakan terapi.

F.      Metoda Pemeriksaan
Ø  Metoda Kontras Tunggal
Ø  Metoda Kontras ganda
-          Satu tahap
-          Dua Tahap

Ø  Kontras Media:
Kontras media positif Barium Sulfat dengan viscositas 1:8, Kontras media negative (Udara).
Ø  Metoda satu tahap : Pemasukan kontras media negative dilakukan setelah pemasukan kontras media poitif tanpa evacuasi terlebih dahulu.
Ø  Metoda dua tahap : Pemasukan kontras media negative dilakukan setelah pemasukan kontras media positif setelah evacuasi terlebih dahulu.

G.      Persiapan Pasien
Ø  Dua hari sebelum pemeriksaan pasien makan makanan lunak
Ø  Makan terakhir jam 19.00, malam sebelum pemeriksaan.
Ø  Minum obat pencahar pada jam 20.00.
Ø  Boleh minum sampai jam 23.00, tidak merokok, puasa sampai dilakukan pemeriksaan.
Ø  Premedikasi : Buscopan atau Glukagon (bila perlu).

H.     Alat dan bahan yang digunakan
Ø  Pesawat dengan fluoroscopy yang dapat dilengkapi image intensifier dan TV monitor, dan meja pemeriksaan tilting table.
Ø  Irigator set atau disposable soft plastic enema tips and enema bags.
Ø  Receiver.
Ø  Vaseline.
Ø  Rectal canule/tube.
Ø  Sarung tangan
Ø  Laken/kain penutup meja pemeriksaan.



I.        Prosedur pemeriksaan
v  Metoda kontras Tunggal
-          Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan, dibuat foto pendahuluan.
-          Kemudian miring kearah kiri, sehingga bagian tubuh kanan terangkat dengn kemiringan 35-40 derajat,lutut kanan fleksi dan diletakkan di depan lutut kiri.
-          Irrigator dipasang dengan tinggi kira-kira 24 inci diatas ketinggian anus, volume barium sulfat kira-kira 2000 ml.
-          Rectal tube dipolesi Vaseline, dimasukkan melalui anal kedalam rectum.
-          Klem irrigator dibuka, barium akan mengalir masuk ke dalam rectum.
-          Dengan dikontrol fluoroscopy, dibuat spot view/ foto untuk daerah yang dicurigai ada kelainan.
-          Bila pengisian barium sulfat telah mencapai ileo-caecal, klem ditutup kembali, dibuat foto full filling dari colon.
-          Pasien disuruh evacuasi di kamar kecil atau bila menggunakan irrigator set disposable,bags direndahkan sehingga barium akan keluar dan ditampung dengan receiver.
-          Setelah evacuasi dibuat foto post evacuasi.

Posisi-posisi yang dibuat:
-          PA/AP
-          LAO
-          RAO
-          PA AXIAL/AP AXIAL
-          Lateral

Posisi PA atau AP
Tujuan : Untuk menggambarkan seluruh colon dengan CP setinggi Crista Iliaca
Pasien : Supine atau prone, CR vertical
Kriteria gambar
·         Seluruh usus besar tergambar termasuk semua flexura tampak.
·         Columna vertebralis pada pertengahan film.


    
       Posisi LAO
Tujuan : Untuk menggambarkan flexura linealis dan colon descendens
Pasien : LAO 45 derajat, CR vertikal, CP kira-kira 2 inci ke arah kanaari msl setinggi crista iliaca
Kriteria gambar :
·         Tampak gambaran flexura lienalis dan colon desenden

Posisi RAO
Tujuan : Untuk menggambarkan flexura hepatika,colon ascenden dan colon sigmoid.
Pasien : RAO 35 – 45 derajat
CR vertikal, CP : kira-kira 2 inci ke arah kiri dari MSL setinggi crista iliaca
Kriteria gambar :
·         Tampak gambaran flexura hepatika,colon ascendens,cecum,colon sigmoid.

Posisi PA axial
Tujuan : Untuk menggambarkan daerah rectosigmoid
Pasien : prone
CR : 30 – 40 derajat, CP : pada MSL setinggi sias
Film : 24 cm X 30 cm
Kriteria gambar :
·         Tampak daerah rectosigmoid dengan superposisi yang lebih kecil di bandingkan gambaran posisi PA

Posisi AP Axial
                        Tujuan : Untuk menggambarkan daerah rectosigmoid
                        Pasien : supine
                        CR : 30 - 40 derajat, CP : tepi bawah syimpisis pubis
                        Film : 24 X 30 cm
                        Kriteria gambar :
·         Tampak gambaran daerah rectosigmoid dengan superposisi lebih kecil di bandingkan dengan posisi AP

Posisi Lateral
                        Tujuan : untuk menggambarkan rectum dan daerah rectosigmoid
                        Pasien : Lateral recumbent padasisi kiri atau kanan
                        CR vertikal, CP : pada mid Axilari plane 5 – 7 cm di atas syimfisis pubis
                        Film : 24 X 30 cm
                        Kriteria gambar :
·         Tampak rectum pada pertengahan kaset
·         Kedua femur superposisi

v Metode kontras ganda
·         Metode satu tahap
-          Dibuat foto pendahuluan : abdomen posisi AP
-          Prosedur pemasukan bahan kontras positif sama dengan metode kontras tunggal
-          Klem selang irigator dibuka bahan kontras(+) akan mengalir kira-kira 300-400 ml masuk ke dalam rektum dikontrol dengan fluoroscopy
-          Bila kontras media positif telah mencapai colon transversum klem ditutup,meja diposisikan horizontal,lalu pompakan udara dengan menggunakan reguler sphygnomomanometer bulb.
-          Dengan memposisikan pasien: lateral kiri,LAO,prone,RAO,lateral kanan,RPO,dan supine masing-masing 7 pompaan.
-          Foto-foto dibuat dengan posisi-posisi : PA/AP,LAO,RAO,PA/AP axial,lateral
-          Tujuan masing-masing posisi sama dengan metode kontras tunggal

·         Metode dua tahap
-          Prosedua awal pemasukan bahan kontras positi dan pengambilan foto sama dengan metode satu tahap
-          Bila bahan kontras telah mencapai ileo caecal, klem selang irigator di tutup,kemudian di buat foto “full filling” dengan posisi pasien supine
-          Kemudian pasien evacuasi ke kamar kecil atau enema bag direndahkan posisina sampai lebih rendah dari meja pemeriksaan,bahan kontras dari dalam colon akan mengalir kembali ke dalam enema bag
-          Setelah colon kosong,pompakan udara melalui anus,sampai terjadi distensi usus
-          Bibuat foto post evacuasi dengan posisi pasien supine.

Berikut ini hasil gambaran radiografinya :) 




4 Response to "Teknik Pemeriksaan Kontras "Colon In Loop""

  1. Anonim Says:
    23 November 2010 pukul 21.31

    terima kasih infonya

  2. cafe-radiologi says:
    21 Januari 2011 pukul 00.29

    @anonim

    sama sama..

    semoga bermanfaat yaa

  3. Anonim Says:
    30 Desember 2011 pukul 09.46

    ada materi tentang colon in loop pada balita ga?
    mohon di share ya,,
    terima kasih

  4. Anonim Says:
    27 Juli 2012 pukul 09.01

    kalo untuk kasus mega colon gimana?thx

Posting Komentar

back to top