Lung Care CT- Scan MSCT 128


Lung Care CT- Scan MSCT 128


Circulation Cardiac

Circulation Cardiac

CARDIAC MOVIE

CARDIAC MOVIE

BONE REMOVE CT- Scan MSCT 128

BONE REMOVE CT- Scan MSCT 128

PENATALAKSANAAN CT-SCAN PADA KASUS Ca PROSTAT


PENATALAKSANAAN CT-SCAN
PADA KASUS Ca PROSTAT*


I.                    PENDAHULUAN
Teknologi Computed Tomography (CT) Scan memiliki peran signifikan dalam upaya menegakkan diagnosa. Ca Prostat -----selanjutnya akan ditulis: karsinoma prostat------ adalah salah satu jenis kelainan yang direkomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan, terutama pada pasien-pasien yang kelainannya sudah diketahui pada tingkat lanjut.

Karsinoma prostat merupakan suatu kanker ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat, tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya dan merupakan yang terbanyak¹ diantara keganasan sistem urogenitalia pada pria. Tumor ini menyerang pasien yang berumur di atas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia di bawah 45 tahun.


Di Indonesia data di Sub bagian Urologi, Unit bedah FKUI, selama periode 1995-1998 ditemukan data 17 kasus per tahun. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering² pada pria dan menduduki peringkat ke 2 setelah kanker buli-buli (kandung kemih).




II. ANATOMI
Prostat merupakan organ kelenjar dari sistem reproduksi pria. Merupakan kelenjar yang terdiri atas jaringan kelenjar dinding uretra yang mulai menonjol pada masa pubertas. Secara anatomi, prostat berhubungan erat dengan vesica urinaria, uretha, ureter, vas deferens dan vesica seminalis. Prostat terletak diatas diafragma panggul dan dapat diraba pada pemeriksaan colok dubur.

Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan untuk semen, yang mengandung ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin. Cairan ini dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di urethra posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan semen lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan ± 25% dari seluruh volume ejakulat.

Berat prostat normal orang dewasa berkisar antara 18 – 20 gram. Pada anak-anak beratnya sekitar 8 gram. Pada keadaan dimana terjadi pembesaran kelenjar prostat beratnya bisa mencapai 40 – 150 gram dan umumnya pada usia diatas 50 tahun.

Ukuran prostat normal adalah tinggi 3 cm yang merupakan diameter vertikal, lebar 4 cm pada dasar transversal dan lebar anteroposterior 2,5 cm, dan dilewati oleh urethra pars prostatica.
 
Gbr.1, Anatomi Prostat

 III. GAMBARAN KLINIS         
Pada kanker prostat stadium dini sering kali tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda klinis. Tanda-tanda itu biasanya muncul setelah kanker berada pada stadium lanjut.Kebanyakan penderita baru datang pada stadium lanjut dengan keluhan obstruksi atau tanda-tanda metastasis ke tulang atau organ lain.

Adapun keluhan obstruksi aliran kemih antara lain, disuri (nyeri saat miksi), kadang gejalanya menyerupai BPH (Beningn Prostate Hypertrophy) yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes. Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran kemih melalui uretra. Kanker prostat juga menyebabkan air kemih berwarna merah (hematuri) yang menandakan bahwa kanker telah menekan uretra. Gejala lainnya adalah nyeri punggung bagian bawah, nyeri ketika buang air besar, nokturia, inkontinensia uri, nyeri perut dan penurunan berat badan.

Kanker prostat yang sudah mengadakan metastasis ke tulang memberikan gejala berupa nyeri tulang, fraktur pada tempat metastasis, atau kelainan neurologis akibat lesi medulla spinalis jika metastasis terjadi pada tulang vertebra. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.
 
Gbr.2, Ca Prostat


IV. PENATALAKSANAAN PEMERIKSAN CT-SCAN
A.    Indikasi Pemeriksaan
1.      Tumor Staging: Lokal ekstensi, Regional dan juxtaregional lymphonodes metastasis,  Metastasis jauh: tulang, hepar.
2.      Follow Up setelah operasi
3.      Tumor reccurent

B.     Differensial Diagnosis
1.      Benign Prostat Hipertrofi (BPH)
2.      Granulomatous/Eosinophilic prostatitis
3.      Prostat Sarcoma
4.      Sekunder infiltrasi dari organ diluar, misalnya dari vesica seminalis, rectum, buli-buli dapat mirip dengan tumor primer dari kelenjar prostat.

C.    Kontra Indikasi
1.      Alergi Kontras Media
2.      Riwayat alergi berat terhadap berbagai zat (kontra indikasi relatif)
3.      Fungsi ginjal menurun sesuai dengan penghitungan kadar Gromerulus Filtration Rate (GFR)
 
D.    Persiapan Pasien
Persiapan yang diperlukan sebagai berikut:
1.      Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah (ureum 20-40, kreatinin 0.5-1,5).
2.      Meminum Barium Sulfat Oral 75 ml + 425 ml Air = 500 ml.
3.      Puasa  empat sampai lima  jam sebelum Pemeriksaan.
4.      Apabila kesulitan memperoleh Barium Sulfat, sebagai alternatif lain bisa juga menggunakan bahan kontras water soluble 10 cc dicampur air mineral hingga 500 ml.
5.      Obat  diabetes Golongan  Metformin harus dihentikan sehari sebelum dan sesudah  pemeriksaan.
6.      Konfirmasi riwayat alergi (obat-obatan  dan atau makanan laut), asma, penyakit lain yang pernah diderita dan kemungkinan kelainan ginjal.
7.      Penjelasan prosedur pemeriksaan.
8.      Surat persetujuan tindakan medik.
 
Gbr.3, Barium Sulfat dan hasil percampurannya dengan air mineral

E.     Persiapan Alat dan Bahan
      1.            Dual Source Computed Tomography (DSCT)
      2.            Automatic Injektor Double Syringe
      3.            Kontras Media Non Ionik
      4.            Vanflon (Optiva) No.22 atau 20 G / 3 - W
      5.            Kapas alkohol/Alkohol Swab
      6.            Micropor/Plester
      7.            Tourniquet (stuwing)
      8.            NaCl 0,9 %
      9.            Obat emergency (Kalmetason, Decadril)
  10.            Oksigen

Gbr.4, Alat & Bahan pada Pemeriksaan CT Scan dengan Ca Prostat

F.      Persiapan Kontras Media
1.      Menyiapkan  Injektor
Petugas harus memastikan sudah tidak ada gelembung udara sesaat sebelum injector digunakan.
Cek kembali seluruh parameter  tepat, sesuai dengan prosedurnya. Pastikan juga bahwa cairan kontras terpasang pada posisi yang tepat. Tundukkan injector pada posisi 30° atau lebih dibawah garis horizontal. Tombol akan menyala biru jika sudut sudah tepat.
                        
Gbr.5, Injektor Automatic Doble Syringe

Tekan “enable” pada power head atau konsol, dan tombol dibelakang injector akan menyala kuning untuk kontras dan ungu untuk saline.

2.      Fitur Cek Patency
Setelah selang tubing dipasang pada pasien (menggunakan venvlon atau abbocath) dan injector siap, lakukan pengecekan pada saluran vena pasien apakah koneksi yang dilakukan sudah tepat dan tidak terjadi ekstravasasi, dengan menggunakan fitur ini. Tekan patency check pada power head, dan start patency. Amati area injeksi pasien. Injector akan meyuntikkan saline sesuai jumlah dan kecepatan yang ditentukan, untuk memastikan akses vena tidak ada ekstravasasi. Jika terjadi ekstravasasi atau ketidak normalan lainnya, lakukan reposisi pemasangan iv-nya.
                   Gbr.6, Visualisasi Injektor saat Patency

3.      Memulai Penyuntikan
Injeksi dapat dilakukan dari power head ataupun konsol, dengan menekan “Start”. Sesuaikan dengan prosedur pemeriksaannya. Berikut ini adalah parameter dalam penggunaan  kontras Media pada pemeriksaan CT scan dengan kasus  Prostat:
1.      Pasang Dual Injektor Syringe :                                                                                               A : Kontras Media  Iodine 80 cc                                                                                                    B : Saline (NaCl)  30 cc
2.      Atur  Flow Rate 2,5 cc/s
3.      Atur Presure/tekanan syringe: 175 psi
4.      Pasang IV Line dengan Jarum  No.22/20 G

G.    Persiapan Sesaat Menjelang Pemeriksaan
1.      Pasien mengganti pakaian yang telah disiapkan
2.      Tanggalkan seluruh pakaian kecuali celana dalam
3.      Lepas seluruh benda logam yang melekat pada tubuh pasien
4.      Menjelaskan mengenai jalannya Pemeriksaan
5.      Instruksi yang harus diikuti oleh Pasien: Tarik Nafas – Keluarkan – Tahan – Nafas biasa kembali
6.      Sensasi Kontras Media yang akan dirasakan oleh Pasien: Nyeri – dingin – Hangat ke seluruh badan
 
H.  Posisi Pasien
1.      Posisikan Pasien tidur terlentang (supine) di atas meja pemeriksaan
2.      Arahkan kaki terlebih dahulu yang memasuki Gantry (Feet First, Supine)
3.      Berikan selimut untuk mengurangi rasa dingin dalam ruang pemeriksaan
4.      Fiksasi tubuh pasien dengan pengikat (strap)

I.       Posisi Objek
1.      Atur Mid Sagital Plane pada pertengahan meja Pemeriksaan
2.      Letakkan Lengan pasien di atas kepala
3.      Ganjal daerah lutut sehingga dalam keadaan flexi

J.      Pengaturan Sentrasi Sinar
1.      Atur batas awal sinar pada ketinggian di atas  SIAS
2.      Sedangkan sinar horizontal pada ketinggian pertengahan objek (Mid Axilary Line)

K.    Registrasi Pasien
1.      Klik “Examination” pada Task card
2.      Klik Register Pasien, kemudian akan muncul kotak Patient registrationIsi data-data pasien dengan lengkap, meliputi: Nama, Nomor ID, Tanggal Lahir, Umur, Jenis Kelamin
3.      Tanggal lahir jika tidak di ketahui, maka cukup isi umur pasien di kolom Age, maka otomatis tangal lahir pasien akan terisi sama dengan tanggal dan bulan saat pemeriksaan  dilakukan.
4.      Daftar isian dengan tulisan tebal harus diisi, apabila  tidak terisi tombol “Exam tidak akan aktif.
5.      Pilih study pemeriksaan yang diinginkan   dengan  mengarahkan cursor di bagian anatomi tubuh yang ada.
6.      Pilih Posisi Pasien.
7.      Selanjutnya  tombol Load akan Aktif
Gbr.7, Diagram Jenis Pemeriksaan dan Posisi Pasien

L.     Pemeriksaan siap dilakukan.
1.      Klik tombol Load.
2.      Pada kolom Topogram akan muncul MOVE
3.      Tekan tombol move pada control table
4.      Pada kolom Topogram akan muncul START.
5.      Tekan tombol Start pada Control Table
6.      Muncul gambaran topogam pada monitor kolom sebelah kiri.
7.      Atur area scan dgn melebarkan/ menyudutkan sesuai   anatomi dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
8.      Klik tombol load.
9.      Pada kolom pemeriksaan akan muncul MOVE
10.  Tekan tombol Move pada control table.
11.  Pada kolom pemeriksaan akan muncul START
12.  Tekan tombol Start pada control table.
13.  Pemeriksaan berlangsung sampai selesai.
14.  Tekan tombol recon
15.  Tekan End Examination jika pemeriksaan telah selesai.
  
M. Post Processing
Filming from 3D rekontruksi
                              1.            Axial Window Mediastinum B 30 S Medium Smoth
                              2.            Coronal Window Mediastinum B 30 S Medium Smoth
                              3.            Sagital Window Mediastinum B 30 S Medium Smoth 

N. Kesimpulan
Gambaran CT Scan kanker prostat tidak khas untuk stadium dini. CT Scan tidak berguna untuk menilai lesi lokal pada stadium awal (T1, T2)³, post kontras sering tidak memberikan karakteristik enhancement yang dapat dibedakan antara benign hipertrofi dan kegananasan.
Kecurigaan timbul bila ada benjolan pada kontur/kapsul prostat yang asimetri dengan invasi ke jaringan disekitarnya. Biasanya dinding buli-buli menebal, jaringan periprostatic suram dan adanya pembesaran kelenjar reginal sangat membantu menegakkan diagnosa kanker prostat.
Penatalaksanaan CT Scan pada kasusu Ca Prostat sama dengan teknik Scan untuk buli-buli. Tebal Potongan 3-5 mm. Pengisian buli-buli, recto-sigmoid sangat penting untuk menilai infiltrasi tumor. Bila tumor sudah lanjut, sebaiknya dilakukan pemeriksaan Whole Abdomen untuk mencari metastasis jauh.

)* Disampaikan dalam acara Simposium Radiologi Nasional di Hotel Grand Royal Panghegar - Bandung  pada 1820 November 2011.
)**Radiografer RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo – Jakarta.

 Referensi:

1.      O.E. Shirley., Kanker Prostat; Kanker Genitourinarius dalam Keperawatan Onkologi., Editor M.Eny., Edisi 3., EGC., Jakarta., 2005

2.      U. Rainy., Karakteristik dan Penanganan Kanker Prostat di Indonesia ; Pengamatan Sepuluh Tahun dalam Indonesian Journal of Surgery., Edisi Khusus Urologi

3.      Patricia M. Widjaja., CT Scan Prostat: Tumor, Makalah Seminar

  1. http://www.everydayhealth.com 
  2. http://ilmubedah.info
  3. http://majalahkesehatan.com

7.      http://www.news-medical.net

  1. http://oketips.com
  2. http://prostatecancerinfolink.net
  3. www.prostatitis.org
  4. www.UrologyHealth.org
  5. http://www.webmd.com
  6. Wikiped

back to top